Rabu, 24 Desember 2008

INDONESIA ADALAH NEGARA TERBESAR DALAM MENGHASILKAN BIODIESEL

Dewasa ini, Indonesia adalah penghasil minyak sawit terbesar kedua dunia. Minyak tersebut diperoleh melalui usaha budidaya sawit dengan produk panen tandan buah segar (TBS), yang jika diolah menghasdkan nunyak nabati. Minyak nu dapat dikembangkan sebagai bahan baku produk kimia, pangan dan sebagainya. Minyak nabati berupa minyak sawit dan turunannya selain digunakan di dalam negeri, sejumlah besar di ekspor ke manca negara.Beberapa negara penghasil minyak nabati saat ini, telah menggunakannya sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Ini adalah campuran senyawa metil ester asam-asam lemak yang diperoleh via esterifikasi minyak nabati dengan metanol. Usaha pengadaan bahan baku tentunya terkait pada usaha budidaya pertanian dan pengolahan pasca panen. Usaha "perkebunan energi" termaksud mestinya memenuhi persyaratan teknik-energetik bahwa kandungan energi bahan bakar hayati yang dihasilkan (elemen output) lebih besar dari jumlah total segala bentuk energi berbasis fosil yang dikonsumsi selama pembudidayaan tanaman dan pengolahan pasca panennya (elemen input), mengingat bahan bakar hayati pada hakekatnya adalah akumulator energi surya. Oleh karena itu kelayakan teknisnya dapat ditentukan oleh besar nilai nisbah produktivitas energinya (NPE = energi terbarukan yang dihasilkan dibagi oleh energi fosil yang dikonsumsi) usaha tersebut.Perhitungan-perhitungan yang didasarkan pada data hasil survey lapangan ke perkebunan-perkebunan dan pabrik-pabrik pengolahan di Surnatera Utara (yang sebenarnya dimaksudkan untuk mempnoduksi bahan pangan) dan dilengkapi data literatur untuk pabrik biodiesel menghasilkan nilai-nilai NPE yang > 3 untuk bahan baku CPO + PKO, >4 untuk CPO dan sangat besar untuk fraksi stearin. NPE@ juga menunjukkan bahwa umpan stearin memiliki nilai tertinggi. Ini menunjukkan bahwa pembudidayaan dan pengolahan sawit untuk menghasilkan energi terbarukan (dalam bentuk minyak sawit dan inti sawit) secara teknik-energetik dapat dipertanggung jawabkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar