Kamis, 25 Desember 2008

klik di sini !!
http://greenenergydedication.blogspot.com

KEBUTUHAN AKAN BIODIESEL MAKIN BERTAMBAH

Jumlah kebutuhan biodiesel akan sangat besar di dalam negeri dan luar negeri. Di Indonesia diperkirakan pemakai solar per tahun 44 juta kiloliter. Menurut data dari Direktorat Jenderal Energi dan Sumber Daya Mineral, untuk industri sekitar 6 juta kiloliter solar. Bila memakai 20 persen biodiesel maka diperlukan 1.200.000 kiloliter/tahun.Untuk kebutuhan PLN sekitar 12 juta kiloliter solar, bila memakai 20 persen biodiesel maka dibutuhkan 2.400.000 kiloliter/tahun. Sedangkan sektor transportasi saja membutuhkan 26 juta kiloliter solar dan jika memakai 2 persen biodiesel maka dibutuhkan 520.000 kiloliter.Total kebutuhan biodiesel secara nasional mencapai 4.120.000 kiloliter/tahun. Sementara kemampuan produksi biodiesel pada 2006 baru 110.000 kiloliter/tahun. Pada 2007 baru akan ditingkatkan kapasitasnya sampai 200.000 kiloliter/tahun.Sementara produsen lain pada 2007 akan mulai beroperasi. Mungkin kapasitas akan mencapai sekitar 400.000 kiloliter/tahun.Sektor otomotif saat ini belum disentuh/tersentuh, apa hambatannya. Bukankah kebutuhan di sektor ini juga luar biasa?

PENINGKATAN KEBUTUHAN BIODIESEL DI INDONESIA

Indonesia Produsen Utama Biodiesel


04-12-2008
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro saat memberi "keynote speech" dalam SP Forum bertema "Quo Vadis Energi Nasional?", di Jakarta, Rabu (3/12). [JAKARTA] Indonesia akan menjadi negara penghasil utama biodiesel dunia. Produksi biodiesel di Indonesia yang saat ini mencapai 2 juta kiloliter (KL) per tahun akan segera meningkat menjadi 5 juta KL per tahun.
"Jadi, untuk biodiesel memang kita akan leading. Kita akan terus tingkatkan produksi biodiesel, apalagi dengan menurunnya harga minyak sawit, kalangan pengusaha sawit mendorong agar pemanfaatan sawit di dalam negeri untuk produksi biodiesel diperbesar. Tentu ini peluang yang sangat bagus untuk masa depan energi nasional," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro saat memberi keynote speech dalam SP Forum "Quo Vadis Energi Nasional?" yang diselenggarakan Suara Pembaruan di Jakarta, Rabu (3/12). Konsumsi bahan bakar nabati (BBN) sebagai energi terbarukan (renewable energy) di Indonesia maupun dunia saat ini masih rendah, yakni di bawah 10 persen dari konsumsi total energi. Energi fosil (minyak bumi, gas dan batu bara, Red) diperkirakan masih akan dominan hingga 20-30 tahun ke depan. Guna mendorong pengembangan dan pemanfaatan BBN, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan, termasuk aturan mengenai kewajiban pemakaian biodiesel. Dalam Kebijakan Energi Nasional pemerintah menargetkan pada 2025 pemakaian BBN mencapai 5 persen dalam bauran energi nasional (energy mix). Berdasarkan data Departemen ESDM (Januari 2008) cadangan minyak bumi Indonesia saat ini sekitar 9 miliar barel. Dengan tingkat produksi sekitar 1 juta barel per hari, diperkirakan akan habis dalam waktu sekitar 20 tahun. Cadangan gas alam, sebesar 188 triliun kaki kubik dan diperkirakan cukup untuk 62 tahun lagi bila produksi berkisar 3 triliun kaki kubik per tahun. Sedangkan, batu bara yang juga bahan bakar fosil namun diharapkan menjadi bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi, cadangannya sebesar 90,4 miliar ton, terdiri dari batu bara kalori tinggi dan kalori rendah.

SUBSIDI BAHAN BAKAR AKAN TERUS DI KURANGI

Penghematan Subsidi Minyak Tanah 2008 Rp9 Triliun

JAKARTA--MI: Program konversi minyak tanah ke elpiji yang diharapkan bisa menghemat subsidi minyak tanah mulai menunjukkan hasilnya. Selama 2008, dana sejumlah Rp9 Triliun berhasil dihemat dari program tersebut. "Kita menginginkan konversi ini secepatnya selesai, karena memang berkontribusi besar terhadap penghematan subsidi minyak tanah. Untuk 2008 ini kita meghemat Rp9 triliun yang didapat dari subsidi minyak tanah," kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ari H Sumarno di Jakarta, Rabu (24/12). Namun, ia mengakui masih ada kendala untuk mengejar target realisasi konversi hingga akhir 2010 itu. Selain pasokan tabung ukuran 3 kg dan 12 kilogram yang masih kurang, belum memadainya sarana dan prasarana juga turut menghambat program ini. "Kita masih menghadapi masalah terbatasnya stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE), terminal serta truk pengangkut. Pemerintah mensyaratkan produksi truk pengangkut elpiji itu di dalam negeri, sebagai cara untuk mendukung sektor riil. Namun dengan kemampuan industri karoseri otomotif nasional yang belum memadai, kita masih berkutat dengan kendala distribusi,"

klik blog di bawah ini !!

http://greenenergydedication.blogspot.com

JUMLAH BIJI JARAK YANG DI GUNAKAN

BBM alternatif dari tanaman jarak pagar ini adalah 100 % biodiesel alami. Dari 10 kg buah jarak, bisa dihasilkan 3,5 liter minyak jarak yang sama kualitasnya dengan solar. Proses pembuatan minyak jarak, hampir sama dengan proses pembuatan minyak dari tanaman lain yang harus melewati beberapa tahap, yaitu:

(1) pembersihan biji,
(2) pemasakan biji;
(3) pengeringan biji;
(4) pengepresen biji jarak untuk menghasilkan minyak biodiesel dan ampas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pupuk.

KEUNGGULAN TANAMAN JARAK PAGAR

Pada umumnya, tanaman jarak memiliki beberapa keunggulan, meliputi:

(1) tahan terhadap kekeringan dan dapat tumbuh subur pada berbagai jenis tanah dan mudah beradaptasi dengan baik di lahan manapun;
(2) tidak terlalu memerlukan perawatan;
(3) dapat beradaptasi terhadap berbagai kondisi iklim;
(4) daunnya tidak dikonsumsi oleh ternak;
(5) dapat bertahan dalam waktu yang lama pada kondisi kering;
(6) mudah berkembangbiak;
(7) pertumbuhannya cepat, dan dapat dipanen pada umur 6-8 bulan;
(8) setelah menghasilkan biji pada tahun kedua dan seterusnya dapat berproduksi sampai umur 40-50 tahun;
(9) ampas minyak jarak merupakan bahan organik yang sangat baik untuk dijadikan sebagai pupuk; dan
(10) dapat digunakan sebagai tanaman hijauan dan reboisasi.